Komunikasi berbeda budaya, bikin miskomunikasi?

    Masyarakat Indonesia hidup dan tumbuh di negara yang memiliki berbagai kebudayaan yang beraneka ragam. hal tersebut tentunya mendorong masyarakat untuk dapat bersosialisasi dengan masyarakat lain yang memiliki kebudayaan berbeda dengan yang ia miliki. Tak terkecuali dengan melakukan komunikasi tentunya kita sering melakukan komunikasi dengan seseorang yang memiliki kebudayaan yang berbeda dengan yang kita miliki. hal ini dikenal dengan istilah komunikasi antar budaya.

    Komunikasi antar budaya merupakan kondisi dimana seseorang melakukan komunikasi satu sama lain yang saling memiliki kebudayaan yang berbeda. Biasanya mereka akan sadar bahwa mereka sedang menjalin komunikasi antar budaya apabila mereka membahas suatu topik yang sama, namun mereka menangkap maksud dan arti yang berbeda. Hal tersebut terjadi karena mereka hidup dibudaya yang berbeda yag memiliki ajaran yang juga berbeda terhadap sesuatu. Apalagi saat ini kita sedang hidup di zaman yang serba teknologi yang membuat kita lebih mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain tak terkecuali seseorang yang berada jauh ditempat kita berada yang memiliki kebudayaan yang berbeda.

    Saya sendiri juga pernah atau bahkan sering melakukan komunikasi antar budaya ini. Apalagi saya juga merupakan seorang anak millenial yang juga sering berkenalan dengan teman baru melalui media sosial. Pernah kala itu saya melakukan zoom meeting dengan teman-teman saya yang berasal dari Jakarta. Saat itu saya memperkenalkan diri dan mengatakan bahwa saya berasal dari Minang. Dan setelah mendengar itu mereka langsung berceletuk dan mengatakan bahwa pasti saya merupakan seseorang yang jago dagang. Padahal saya pribadi tidak memiliki keahlian di bidang tersebut.

    Hal tersebut tentu mereka lontarkan karena sedikit pengetahuan yang mereka miliki serta info yang mereka dengar mengenai orang Minang. Yang mana beberapa orang Minang memang memiliki keahlian dalam berdagang yang membuat banyak masyarakat diluar Minang berasumsi bahwa semua orang Minang lah yang jago dalam berdagang tersebut. Peristiswa seperti ini mungkin kita kenal dengan istilah Streotype.

    Selain itu, sepertinya kenalan saya tersebut juga mengalami sedikit Culture Shock pada saat berkomunikasi dengan saya. Alasannya adalah karena saat itu mereka mengatakan saya adalah orang yang judes atau pemarah. Hal tersebut mereka katakan karena cara bicara saya yang cenderung cepat dan sedikit lantang daripada mereka. Sehingga dari gaya bicara tersebut mereka berasumsi bahwa saya sedang marah, yang padahal nyatanya saya berbicara biasa saja atau mungkin karena saya yang terlalu excited berkomunikasi sehingga menyebabkan hal seperti itu terjadi.

    Itulah salah satu contoh komunikasi antar budaya yang pernah saya alami beberapa waktu lalu.

Komentar

Postingan Populer